BIAYA PRODUKSI

 

RESUME MATERI 5

Ø  Biaya Produksi

 

Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama proses manufakturing atau pengelolaan dengan tujuan menghasilkan produk yang siap dipasarkan. Biaya produksi ini mencakup semua hal yang dikeluarkan dari awal sampai barang siap dijual ke konsumen atau pasar. Biaya produksi terdiri dari tiga unsur, yaitu bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Beberapa contoh unsur biaya produksi antara lain biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, biaya operasional, biaya perawatan, dan biaya total.

 

Perhitungan biaya produksi terbilang cukup kompleks karena banyak sekali jenis komponen pengeluaran dalam perusahaan manufaktur. Oleh karena itu, pemahaman lebih jauh terkait biaya produksi cukup penting. Dalam mengendalikan biaya yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan terdapat konsep serta metode akuntansi biaya yang dapat dilakukan. Setelah seluruh biaya produksi dihitung, perusahaan bisa membaginya dengan total output yang dihasilkan dari biaya tersebut dan menetapkan harga lengkap dengan margin labanya.

 

Jenis-jenis biaya produksi dapat dibagi menjadi lima, yaitu biaya tetap, biaya variabel, biaya rata-rata, biaya marginal, dan biaya keseluruhan. Berikut penjelasan singkat mengenai masing-masing jenis biaya produksi tersebut:

 

1. Biaya tetap (fixed cost): biaya yang jumlahnya tetap atau stabil, tidak dipengaruhi oleh perubahan jumlah atau aktivitas produksi pada tingkat tertentu. Contoh biaya tetap antara lain biaya sewa gedung, gaji karyawan tetap, dan biaya asuransi.

 

2. Biaya variabel (variable cost): biaya yang jumlahnya bervariasi tergantung pada aktivitas produksi. Contoh biaya variabel antara lain biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya listrik.

 

3. Biaya rata-rata (average cost): biaya produksi per unit produk. Biaya rata-rata dapat dibagi menjadi dua, yaitu biaya rata-rata total dan biaya rata-rata variabel.

 

4. Biaya marginal: biaya tambahan yang dibutuhkan ketika proses produksi berlangsung. Contoh biaya marginal antara lain biaya untuk menambah kuota produksi.

 

5. Biaya keseluruhan: biaya produksi yang mencakup semua hal yang dikeluarkan dari awal sampai barang siap dijual ke konsumen atau pasar. Biaya keseluruhan terdiri dari biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.

 

Pemahaman mengenai jenis-jenis biaya produksi penting bagi perusahaan untuk menghitung biaya produksi secara akurat dan menentukan harga jual produk yang tepat.

 

Biaya rata-rata dan biaya marginal adalah jenis biaya produksi yang penting untuk dipahami oleh perusahaan dalam menghitung biaya produksi secara akurat dan menentukan harga jual produk yang tepat. Berikut penjelasan singkat mengenai masing-masing jenis biaya produksi tersebut:

 

1. Biaya rata-rata (average cost): biaya produksi per unit produk. Biaya rata-rata dapat dibagi menjadi dua, yaitu biaya rata-rata total dan biaya rata-rata variabel. Biaya rata-rata total adalah total biaya produksi dibagi dengan jumlah unit produk yang dihasilkan. Sedangkan biaya rata-rata variabel adalah biaya variabel dibagi dengan jumlah unit produk yang dihasilkan.

 

2. Biaya marginal (marginal cost): biaya tambahan yang dibutuhkan ketika proses produksi berlangsung. Biaya marginal adalah perubahan total biaya produksi yang didapat dari memproduksi satu unit tambahan. Dalam visualisasi grafik, biaya marginal digambarkan dengan bentuk kurva U. Bentuk tersebut memiliki makna bahwa jika biaya marginal lebih rendah dibandingkan ongkos produksi rata-rata, maka pemilik usaha berada di skala ekonomis.

 

Perhitungan biaya rata-rata dan biaya marginal dapat membantu perusahaan dalam menentukan harga jual produk yang tepat dan mengoptimalkan keuntungan. Biaya rata-rata dan biaya marginal juga dapat membantu perusahaan dalam mengevaluasi besaran biaya yang mereka bayarkan untuk memproduksi lebih banyak barang.

 

Berikut adalah beberapa macam kurva biaya produksi yang dapat ditemukan dalam teori biaya produksi:



 

1. Kurva biaya rata-rata (average cost curve): Kurva ini menunjukkan hubungan antara biaya rata-rata dan jumlah output yang dihasilkan. Kurva biaya rata-rata dapat dibagi menjadi dua, yaitu kurva biaya rata-rata total (ATC) dan kurva biaya rata-rata variabel (AVC).

 

2. Kurva biaya marginal (marginal cost curve): Kurva ini menunjukkan hubungan antara biaya marginal dan jumlah output yang dihasilkan. Kurva biaya marginal menunjukkan biaya tambahan yang dikeluarkan ketika produksi ditambah satu unit.

 

3. Kurva biaya tetap (fixed cost curve): Kurva ini menunjukkan hubungan antara biaya tetap dan jumlah output yang dihasilkan. Kurva biaya tetap adalah garis horizontal yang menunjukkan bahwa biaya tetap tidak berubah tergantung pada jumlah output yang dihasilkan.

 

4. Kurva biaya variabel (variable cost curve): Kurva ini menunjukkan hubungan antara biaya variabel dan jumlah output yang dihasilkan. Kurva biaya variabel menunjukkan biaya yang berubah tergantung pada jumlah output yang dihasilkan.

 

5. Kurva biaya total (total cost curve): Kurva ini menunjukkan hubungan antara biaya total dan jumlah output yang dihasilkan. Kurva biaya total adalah jumlah dari biaya tetap dan biaya variabel.

 

Pemahaman mengenai macam-macam kurva biaya produksi penting bagi perusahaan dalam menghitung biaya produksi secara akurat dan menentukan harga jual produk yang tepat. Kurva biaya produksi juga dapat membantu perusahaan dalam mengevaluasi besaran biaya yang mereka bayarkan untuk memproduksi lebih banyak barang.

 

Rumus perhitungan kurva biaya produksi dapat bervariasi tergantung pada jenis kurva biaya yang dihitung. Berikut adalah beberapa rumus perhitungan kurva biaya produksi yang dapat ditemukan dalam teori biaya produksi:

 

1. Rumus biaya rata-rata (average cost): Total biaya produksi dibagi dengan jumlah output yang dihasilkan. Rumus biaya rata-rata total (ATC) adalah ATC = TC/Q, sedangkan rumus biaya rata-rata variabel (AVC) adalah AVC = VC/Q.

 

2. Rumus biaya marginal (marginal cost): Perubahan total biaya produksi dibagi dengan perubahan jumlah output yang dihasilkan. Rumus biaya marginal adalah MC = ΔTC/ΔQ.

 

3. Rumus biaya tetap (fixed cost): Biaya tetap tidak berubah tergantung pada jumlah output yang dihasilkan. Oleh karena itu, tidak ada rumus khusus untuk menghitung biaya tetap.

 

4. Rumus biaya variabel (variable cost): Biaya variabel berubah tergantung pada jumlah output yang dihasilkan. Rumus biaya variabel adalah VC = Q x AVC.

 

5. Rumus biaya total (total cost): Biaya total adalah jumlah dari biaya tetap dan biaya variabel. Rumus biaya total adalah TC = FC + VC.

 

Pemahaman mengenai rumus perhitungan kurva biaya produksi penting bagi perusahaan dalam menghitung biaya produksi secara akurat dan menentukan harga jual produk yang tepat. Kurva biaya produksi juga dapat membantu perusahaan dalam mengevaluasi besaran biaya yang mereka bayarkan untuk memproduksi lebih banyak barang.

 

Hubungan antara biaya dan output dalam teori biaya produksi dapat dijelaskan sebagai berikut:

 

1.   Fungsi biaya produksi menunjukkan hubungan antara biaya dan jumlah produksi. Besarnya biaya produksi dipengaruhi oleh jumlah output yang dihasilkan. Semakin banyak output yang dihasilkan, semakin besar biaya produksi yang dikeluarkan.

2.   Biaya rata-rata adalah biaya produksi per unit produk. Biaya rata-rata total adalah total biaya produksi dibagi dengan jumlah unit produk yang dihasilkan. Sedangkan biaya rata-rata variabel adalah biaya variabel dibagi dengan jumlah unit produk yang dihasilkan. Biaya marginal adalah biaya tambahan yang dibutuhkan ketika proses produksi berlangsung. Biaya marginal adalah perubahan total biaya produksi yang didapat dari memproduksi satu unit tambahan.

3.   Dalam fungsi biaya produksi, biaya produksi dipengaruhi oleh jumlah input yang digunakan. Biaya produksi jangka pendek meliputi biaya tetap (fixed cost) dan biaya berubah (variable cost). Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah output tertentu, yang mana biaya tersebut besarnya tetap tidak tergantung dari output yang dihasilkan. Sedangkan biaya berubah adalah biaya yang besarnya berubah-ubah tergantung dari sedikit banyaknya jumlah output yang dihasilkan.

4.   Biaya produksi jangka panjang meliputi biaya berubah (variable cost) saja. Dalam fungsi biaya produksi, besarnya biaya output tergantung pada biaya atas input yang digunakan. Perilaku biaya produksi dipengaruhi oleh karakteristik fungsi produksi dan harga input yang digunakan dalam proses produksi.

 

5.     Dalam teori biaya produksi, perusahaan dapat mengoptimalkan keuntungan dengan memperhatikan hubungan antara biaya dan output. Perusahaan dapat menghitung biaya produksi secara akurat dan menentukan harga jual produk yang tepat dengan memahami hubungan antara biaya dan output.

Komentar