KEBIJAKAN MONETER

 

RESUME MATERI 12

Ø  Kebijakan Moneter

 

            Uang adalah alat tukar yang digunakan oleh masyarakat untuk membeli atau menjual barang dan jasa. Uang juga dapat berfungsi sebagai satuan hitung dan penyimpan nilai. Uang dapat berbentuk kertas, logam, atau benda berharga lainnya yang diterima secara umum sebagai alat pembayaran. Fungsi utama uang adalah sebagai alat tukar dalam kegiatan ekonomi, namun juga memiliki fungsi lain seperti sebagai alat penimbun kekayaan, alat pembayaran utang, dan alat pemindah kekayaan. Uang juga dapat mempengaruhi aktivitas ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan.

 

Bank sentral, seperti Bank Indonesia, memiliki peran penting dalam perekonomian, termasuk dalam sistem pembayaran dan keuangan. Beberapa peran bank sentral, berdasarkan sumber yang ditemukan, antara lain:

 

1. Penyedia Fasilitas Sistem Pembayaran: Bank sentral berperan sebagai penyedia fasilitas sistem pembayaran, terutama dalam sistem pembayaran antar bank.

 

2. Mempertahankan Stabilitas Nilai Tukar: Bank sentral bertanggung jawab dalam mempertahankan stabilitas nilai tukar, serta menjaga efektivitas fungsi sistem keuangan dan mencegah ketidakstabilan sistem keuangan dari guncangan perekonomian.

 

3. Penerbit Uang: Bank sentral juga berperan sebagai penerbit uang, serta sebagai bank untuk pemerintah dan bank lainnya.

 

4. Pengawas Sistem Keuangan dan Bank: Bank sentral memiliki peran dalam mengawasi sistem keuangan dan bank, termasuk dalam menjaga stabilitas moneter dan keuangan.

 

5. Pelaksana Kebijakan Moneter: Bank sentral bertanggung jawab dalam menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, seperti mengatur pasokan uang yang beredar.

 

Melalui peran-peran ini, bank sentral berupaya untuk menjaga stabilitas sistem keuangan, nilai tukar, dan kebijakan moneter guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan.

 




Kebijakan moneter adalah langkah-langkah yang diambil oleh bank sentral suatu negara untuk mengatur pasokan uang yang beredar guna mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari kebijakan moneter adalah mencegah terjadinya peningkatan uang beredar secara berlebihan, yang dapat menyebabkan inflasi, atau penurunan uang beredar secara tajam, yang dapat mengakibatkan resesi. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu kebijakan moneter ekspansif dan kebijakan moneter kontraktif[. Beberapa instrumen utama kebijakan moneter meliputi tingkat suku bunga, cadangan bank, dan intervensi pasar valuta asing. Melalui kebijakan moneter, bank sentral berupaya untuk memengaruhi tingkat suku bunga, jumlah uang beredar, dan kredit yang tersedia di pasar guna mencapai stabilitas ekonomi makro.

 

Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. Inflasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar, dan ke tidak lancaran distribusi barang. Inflasi dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain inflasi terbuka dan inflasi tertutup, serta inflasi ringan, sedang, dan berat. Inflasi dapat berdampak negatif pada perekonomian, seperti menggerus daya beli masyarakat dan mengacaukan perencanaan bisnis. Bank sentral, seperti Bank Indonesia, memiliki peran penting dalam mengendalikan inflasi melalui kebijakan moneter, seperti mengatur suku bunga dan pasokan uang. Salah satu cara untuk mengatasi dampak inflasi adalah dengan berinvestasi.

 

 

Komentar